Istri Gak Bisa Masak?

Published February 24, 2018 by dita8

Sebenarnya sudah lama saya saya ingin membahas tentang topik ini. Tapi selalu tertunda dikarenakan bingung mendeskripsikannya seperti apa. Ini pendapat saya tentang Istri Gak bisa Masak.

Mungkin Anda pernah mendengar cerita para ibu-ibu mengenai Menantu sendiri atau orang lain yang gak bisa masak. Dan sebagian mereka pasti ada yang berpendapat “Ihhh apa gak malu, si A gak bisa masak suaminya?” atau “Masak udah nikah yang masak suaminya?”. 

Kalau menurut saya “Why Not?

Ada beberapa alasan mengapa saya berkata “Why Not”. Diantaranya:

1. Suaminya aja gak masalah loh istrinya gak bisa masak. Kenapa kita yang sibuk. 

2. Itu laki-laki nikahin anak orang sudah tau kalau si cewek kagak bisa masak. So…

3. Wanita dinikahi bukan sebagai PEMBANTU. Yang job nya masak, nyuci, nyiapin semua untuk suami, bersihin rumah, nyetrika, belanja, bersihin kamar mandi saja. Ya walupun itu tugas istri TAPI bukan utama ya. Kan tugas utama itu jadi pendamping suami dan menjaga anak. Terus jaga marwah dan harta suami. Jaga sikap dan wibawa suami. Jaga diri. Kalau yg tugas rumah mah itu bonus atau anggapannya sedekah. So….

4. Toh wanita yang tidak bisa masak itu mereka juga tetap belajar masak kan? Coba tanya, mereka ada belajar atau berusaha masak sesuatu gak untuk suami mereka. Pasti ada. So…

5. Rumah tangga orang udah adem ayem dengan kondisi begitu kenapa kita yang pusing dan rempong. Kita cukup menyampaikan saran untuk istri yuk belajar buat masakan untuk suami. Gak perlu recok ngobrolin dibelakang. Gak perlu berpendapat seperti kita yang benar karena kita masakin untuk suami. Kita kan gak tau bagaimana kehidupan rumah tangga mereka sebenarnya.

Jadi ya udah lah ya, wanita gak bisa masak itu gak akan selamanya mereka gak bisa masak kok. Seiring berjalannya waktu mereka akan belajar masak dan masak masakan untuk suaminya. 

Ya kalau gak masak juga ya udah, berarti suaminya gak masalah dan mungkin mereka sudah mendapatkan jalan keluar. Kita gak perlu terlalu sibuk mengurusi hal yang bukan urusan kita. 

Ingat Wanita kamu nikahi bukan untuk dijadikan PEMBANTU mu. Tapi untuk jadi teman hidup mu

 Dan kamu sebagai pria atau suami, ya bantu lah pekerjaan istrinya.  “Udah capek kerja di kantor kok bantu-bantu di rumah? Ihhh gak lah”.

Hello???? Nabi Muhammad saja pemimpin umat masih membantu istri-istrinya di rumah. 

“Kan itu Nabi”

Beuh, ni ada beberapa petinggi perusahaan yang pulang dari kantornya masih bisa memasak makanan untuk keluarga tercintanya. Lalu ada juga para guru, pekerja lapang yang pulang dari pekerjaannya masih bisa membantu istrinya menyapu rumah. 

“Ya kan itu orang lain”

Aaa ya sudah lah, semoga orang yang jadi istrimu kelak mau menerima dan sabar dengan kelakuanmu. Karena saat ini “Masak” bukan menjadi syarat utama seorang wanita. Yang penting mereka mau belajar.
Sekian pendapat saya yang masih dangkal ilmunya. 😀

Leave a comment